Minggu, 09 Januari 2022

Workcation - Closer to Nature

SMK Pariwisata Telkom Bandung
Dok. oleh Justin Sebastian

Rulyrose.com Hi Dear, selamat tahun baru 2022! Semoga di tahun baru ini kita semua selalu sehat, bahagia dan semua target bisa terealisasi dengan baik. Tahun ini aku ga akan cerita tentang resolusi di awal tahun, . Kalau temen-temen sudah baca cerita workcation aku di posting sebelumnya, kali ini aku akan cerita workcation kedua aku.

Selang beberapa minggu dari kegiatan workcation lalu di Bandung, kali ini aku berkesempatan untuk menjelajah Tasik dan sekitarnya. Untuk merealisasikan kegiatan ini cukup memakan waktu kurang dari dua minggu, mulai dari pemilihan panita, persiapan logistik dan administrasi lainnya. Kalau untuk reservasi tempat, pastinya dilakukan hampir 3 minggu sebelum keberangkatan tentunya. Ini penting banget.

Jadi perjalanan workcation ini adalah salah satu kegiatan yang biasa dilakukan oleh siswa kelas XI, untuk melatih mereka menyiapkan sebuah perjalanan, sampai dengan teknis operasional perjalanan wisata itu berlangsung dan yang tidak kalah penting adalah melatih kemampuan public speaking sebagai tour guide.

Destinasi pertama kami adalah kampung adat Kampung Naga yang terletak di Kabupatan Tasikmalaya. Setibanya disana, kami disambut oleh local guide Bapak Heri. Setelah menyelesaikan perizinan, kami berfoto bersama lalu lanjut menuju ke perkampungan di bawah.

SMK Pariwisata Telkom Bandung
Dok. oleh VCT SMK Pariwisata Telkom Bandung

Sesampainya di balai pertemuan, kami mendengarkan cerita tentang kampung naga dari Pa Kuncen. Disini pa kuncen menjelaskan bahwa Kampung Naga ini bukan sebuah tujuan wisata, karena kehidupan para warga bukanlah sebuah tontonan. Tapi jika ada hal yang dapat memberikan dampak positif bagi para pangujung, silahkan datang ke kampung adat Kampung Naga ini.

Dok. oleh VCT SMK Pariwisata Telkom Bandung

Seperti yang kita ketahui kalau di Kampung Naga ini para penduduknya masih sangat menjaga kelestarian adat dan budaya nya. Salah satu upaya untuk melesatarikan adat dan budaya adalah dengan tidak adanya aliran listrik di Kampung Naga. Hal ini sebenarnya untuk menjaga kerukunan antar warga, agar tidak adanya kecemburuan sosial yang terjadi apabila ada listrik.

"Nanti kalau ada yang punya tv berwarna, yang lain belum punya kan kasian" Pa Kuncen, 2021

Setelah sesi berbincang dengan pa kuncen, aku melanjutkan kegiatan berikutnya yaitu membuat kerajinan. Kali ini kerajinan yang aku buat bersama para siswa adalah menganyam wadah makanan ringan. Kami akhirnya dibagi menjadi tiga kelompok dan tiap kelompok didampingi oleh instruktur pengrajin nya.



 
Dok. oleh VCT SMK Pariwisata Telkom Bandung

Dok. oleh Justin Sebastian

Setelah sesi workshop, kami diajak berkeliling kampung dan perjalanan kami berakhir di warung makan milik Bapak Ucu. Salah satu hidangan khas yang selalu disajikan disana adalah sayur lodeh dengan bunga honje atau kecombrang yang membuat rasa dari sayur lodeh ini berbeda dan lebih nikmat.

Destinasi kedua adalah Kampung Sumber Alam yang terletak di Cipanas, Garut. Setelah mendaki ratusan anak tangga di Kampung Naga, rasanya paling pas untuk relaksasi dengan air hangat. Para siswa bersama rekan guru pembimbing lainnya langsung terjun ke kolah air hangat sambil mengadakan games yang sudah dibuat oleh panitia tim acara. Karena aku tidak bawa pakaian berenang, jadi aku berendam saja sendiri di Kamar Rendam nya. Tarif kolam renang dan kamar rendam ini sama ya, hanya 35.000,- saja.

                                                                     Dok. oleh VCT SMK Pariwisata Telkom Bandung

Setelah puas bermain, waktunya untuk mengisi perut yang mulai keroncongan. Tapi sebelumnya, mampir untuk beli oleh-oleh dulu. Setelah membeli beberapa makanan khas kota Garut, kami langsung menuju tempat makan yang jaraknya kurang dari 1 km dari sentra oleh-oleh. Perjalanan pun berakhir disini, dan waktunya kembali ke sekolah.

Dok. oleh Justin Sebastian

Dari perjalanan ini, ada beberapa pesan yang sangat membekas di dalam benak aku saat kami mengunjungi Kampung Naga yaitu yang kita perlu lakukan adalah menjaga gaya hidup, bukan hidup untuk bergaya. Jagalah alam kita karena kelak alam akan menjaga kita juga. Semoga kita menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama dan juga terhadap alam, sehingga kelak anak cucu kita masih bisa merasakan indahnya alam bumi pertiwi ini.

SMK Pariwisata Telkom Bandung
Dok. Oleh Justin Sebastian

Sekian cerita workcation kali ini, tunggu cerita-cerita yang akan datang ya. Tenang, masih ada beberapa tempat yang ingin aku ceritakan disini. Anyway, thankyou to the photographer who willingly took a pic of me during the trip. Alhamdulillah, punya beberapa stok foto baru. Hahaha. Kalau mau lihat video keseruan kegiatan kami bisa dicek disini juga ya, dear.

See you on the next post, dear!



With love,


Rulyrose.



20 komentar:

  1. seru banget ya mba workcationnya, btw bener banget mba menjaga gaya hidup, bukan hidup untuk bergaya. nampol banget ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren banget ya quotes dari Pa Kuncen ini, hihihi

      Hapus
  2. salut banget ya dengan penduduk Kampung Naga, jaman sekarang masih tetap bisa ya hidup tanpa listrik, kereeen mereka.
    asyik dan seru banget ya Mbak workcation begini, apalagi siswa-siswanya juga antusias banget mengikuti seluruh rangkaian acara :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebetulnya pemberlakuan hidup tanpa listrik ini bukan berarti mereka ga pakai listrik sama sekali sih, mereka tetap menerima adanya perkembangan jaman ko. Hanya untuk wilayah kampung adatnya aja yang tidak ada aliran listriknya, tapi beberapa ada yang menggunakan genset. Hehehee.

      Hapus
  3. mba seru sekali perjalanan awal tahunnya, oiya mba ini berarti sambil kerja juga yah.. kerja yang seperti ini yang banyak diharapkan orang2 krn wl lelah tapi gak stress

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya, kerjaan nya nemenin siswa jalan-jalan mba, sambil ngelatih mereka jadi pemandu wisata. :)

      Hapus
  4. wah seru banget nih masih bisa punya temen jalan-jalan ya hihi kudu dinikmati bener masa-masa begini

    BalasHapus
  5. Aku nggak bisa bayangin deh hidup tanpa listrik huhu, tapi buat masyarakat di Kampung Naga mah bahagia-bahagia aja ya. Mereka mungkin jauh lebih mindfulness hidupnya daripada kita yang tiap hari main gadget. Haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mereka pakai gadget ko, cuma memang terbatas sih. Tapi emang jadi lebih seru, masih main ucing-ucingan dan lain-lain.

      Hapus
  6. Kalau ke Garut emang wajib berenang di Sumber Alam Cipanas Garut. Datangnya setelah subuh biar jadi yang pertama berendam air panas hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah iya bener, dateng subuh udah paling enak yaa.. Soalnya kan airnya juga hangat, jadi ga perlu takut kedinginan.. Hehe

      Hapus
  7. Wah hebat ya kekeluargaan dan tenggang rasa di sana masih tinggi banget berarti. Workcation yang seruuu

    BalasHapus
  8. Tasikmalayaaa waah saya dari dulu penasaran sama kota ini. Noted deh kak Kampung Naga nya, masuk bucket list untuk dikunjungi kapan-kapan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa terealisasi ya bucket list nya, yeaay

      Hapus
  9. Fotonya keren. Bisa Workcation dan fotografer handal adalah sebuah anugerah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget mbaa, jadi lengkap deh workcation nya

      Hapus
  10. Seru banget ya ke Kampung Naga ini. Aku baru pertama kali dengar Kampung Naga, menarik juga ya masih sangat menjaga kelestarian adat istiadatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan-kapan main kesini mba, seru banget deh bisa kunjungan kesini..

      Hapus

Thank you so much for stopping by and leave a message ❤️