Hi Ladies,
Assalamu'alaikum
Pernah ga beli sesuatu terus menyesal? Kalau aku sih, seriiiiiiiiiiing banget! Beberapa orang menyebut fenomena ini sebagai guilty pleasure. Sedikit intermezo ya, aku itu suka susah buat kontrol diri kalau udah ada maunya. Seringkali, kalap kalau belanja, apalagi kalau ada discount. Beli banyak hal yang sebetulnya bukan prioritas, malah tidak diperlukan. Betapa konsumtifnya aku. Tapi aku terus menerus mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi tentunya, mulai untuk tidak mudah tergiur dengan label merah bertuliskan sale, discount, buy 1 get 1 free dan lain sebagainya. Tapi ternyata ga mudah ya, ada aja godaan tiap kali mau coba mengatur pengeluaran supaya tidak menyesal tiap akhir bulan. Maaf jadi curcol nih hihihi.
Aku mau cerita dulu awal mula kenapa aku belajar zero waste ya, agak panjang nih, boleh lah sambil duduk manis dan minum kopi. Hehehe.Ok, fasten your seat belt, ladies.
Beberapa waktu lalu aku follow akun instagram @thenugrohouse, awalnya tertarik dengan design rumah mereka yang minimalis. Ceritanya mau jadi referensi buat nanti kalau udah punya rumah sendiri pengen kaya gitu rumahnya (bantu aamiin-kan yah).
Ini salah satu posting dari instagram thenugrohouse |
Nah, ternyata nemu post menarik di akun thenugrohouse ini, mulai dari cara menjadi orang tua yang shalih, dan tentang cara berbenah ala Jepang yang lagi happening itu loh, konmari method. Akhirnya aku follow juga akun Marie Kondo, dari situ makin penasaran, bukan hanya rumah minimalis tapi juga gaya hidup minimalis. Ternyata akun thenugrohouse juga membahas tentang bagaimana cara mengelola sampah. Nah itu dia awalnya, lalu aku follow akun serupa seperti zerowaste.id_official, sayapilihbumi, cintabumi_id, sustaination dan lain sebagainya.
Semangat perubahan begitu menggebu, semuanya ingin berubah. Inginnya semua baru. Kebayang dong pergolakan hati ini laksana cyclone tropis. Hampir kalap lagi dan lagi. Sampai satu saat, aku nemu akun Sustaination. Awalnya mau lihat-lihat produk zero waste yang mereka jual, terus mencoba untuk membaca blognya, dan akhirnya menemukan before you buy page.Disitulah aku mulai mengenal istilah conscious shopping.
Apa sih conscious shopping itu?Kalau didefinsikan per kata, Conscious itu sadar dan Shopping itu aktifitas membeli barang. Jadi kalau disimpulkan, conscious shopping adalah aktifitas membeli barang yang dilakukan secara sadar. Maksudnya, kita berbelanja benar-benar dengan kesadaran, bukan hanya karena kalap, like I used to do before. Menerapkan conscious shopping dalam kehidupan kita merupakan salah satu upaya untuk menuju gaya hidup zero waste loh. Seperti yang sudah pernah aku sampaikan di posting sebelumnya, beberapa bulan ini aku sedang belajar merubah gaya hidupku menjadi zero waste. Kalau kalian penasaran, cek postingan aku disini ya. Lalu, gimana cara kita bisa melakukan conscious shopping?
Setelah membaca beberapa artikel, aku merangkum bagaimana tahapan untuk mulai menjalankan conscious shopping ini.
1. Ask ourselves
Ini adalah bagian paling crucial, karena semua berawal dari bagaimana cara kita berpikir. Tanyakan pada diri sendiri apakah kita benar-benar membutuhkan barang baru tersebut? Ketika dirasa tidak terlalu membutuhkannya, kita bisa langsung skip keinginan membeli barang tersebut.Tapi, ketika kita memerlukannya, coba cek apakah kita punya barang yang serupa? Sebagai contoh, aku suka banget untuk koleksi tempat makan/misting, aku punya beberapa dengan berbagai merk. Karena pengen less plastic, jadi inginnya semua tempat makan itu berubah jadi stainless. Hihihi, sekarangpun aku sedang berusaha untuk tidak terlalu memikirkan si tempat makan stainless yang instagramable itu karena tempat makan plastikku masih bisa digunakan.
Gimana kalau punya, tapi rusak? kira-kira masih bisa dibetulkan ga? Kalau sudah tidak bisa, karena kerusakannya parah. Bisa pinjem ga? hmmm, untuk meminjam barang, memang ada beberapa kebiasaan/budaya keluarga yang tidak terbiasa untuk meminjam ya.. Seperti di keluargaku, orang tuaku mengajarkan aku untuk tidak meminjam barang, lebih baik nabung untuk beli sendiri. Kecuali kalau kepepeeeeeeet banget, baru deh. Itupun langsung dikembalikan setelah beres digunakan. Kalau beli baru sekiranya belum bisa, gimana kalau beli preloved ? Untuk hal ini, kita harus lebih teliti saat ingin membeli barang preloved. Cek kualitasnya, jangan lupa kebersihannya, terutama untuk produk yang kita pakai dan bersentuhan langsung dengan tubuh kita.
2. Change the mindset
Dalam fase ini, biasanya emosi mulai bermain. Antara ingin memiliki barang yang baru dengan menggunakan barang yang sudah ada. Berdasarkan pengalaman pribadi, punya barang baru biasanya membuat kita lebih bersemangat. Apalagi saat melakukan perubahan, seperti slogan "new year new me" inginnya semua baru, perubahannya holistik, jadi aura perubahannya terasa. Haha. Ini yang sedang aku alami, merubah mindset memang tidak semudah mengatakannya ya, ladies, akupun masih sering tergoda. Tapi coba deh dipikirkan ulang, kalau beli, bisa nambah value? Kalau kata Marie Kondo, does it sparks joy for you? Mantapkan hati lalu pilih jawabannya. Ya, kemudian beli atau Tidak, kemudian lupakan. Hehe
source: sustaination.id |
3. Learn new habit
Mempelajari kebiasaan baru disini maksudnya adalah, kita belajar bagaimana cara merawat barang yang kita miliki agar lebih awet. Hal ini tentu bisa membantu mengurangi kebutuhan berbelanja kita. Itulah goals yang diharapkan dari belajar conscious shopping ini.
Selain belajar tentang merawat barang, kebiasaan baru yang harus dipelajari adalah memilih barang yang berkualitas dengan harga yang sesuai. Hmm, pernah ga kita beli barang dengan fungsi yang sama tapi hanya untuk koleksi? Nah. salah satu pemicu seseorang menjadi konsumtif adalah ketika kita mengesampingkan kualitas, maksudnya agar bisa mendapatkan barang yang lebih banyak, apalagi ada banyak macam modelnya, bisa jadi koleksi. Ternyata itu bukanlah suatu solusi. Barang dengan kualitas yang baik memang cenderung lebih mahal, tapi barang dengan kualitas kurang sebetulnya bisa membuat kita lebih konsumtif, karena baru pakai sebentar udah rusak, terus beli lagi, ga lama rusak lagi, beli lagi dan seterusnya. Akhirnya, biaya yang dikeluarkan akan lebih besar dibandingkan dengan kita membeli barang dengan kualitas baik namun sedikit pricey diawal, tapi awet. Bukan berarti jadi harus beli barang branded ya, banyak juga barang high quality dengan harga terjangkau, tinggal cermatlah dalam berbelanja, dan sesuaikan dengan kemampuan kita tentunya.
Ingat, berbelanjalah dengan penuh kesadaran. Karena setiap barang yang kita miliki akan dihisab di hari akhir nanti.
4. Be consistent
Dulu aku pernah denger slogan "if you can't stop thinking about it, buy it" kalian pernah denger juga ga sih? Racun banget yaa? Hihihi. Menurutku, slogan ini bener-bener mengajak kita untuk konsumtif. Conscious shopping mengajarkan kita untuk hidup optimal minimalis, maksudnya kita benar-benar belajar untuk tidak tergerus trend lalu menjadi konsumtif, dan hal itu tentu tidaklah mudah. Konsistensi sangat diperlukan agar usaha kita belajar zero waste melalui conscious shopping ini dapat terlaksana dengan baik.
Setelah aku mempelajari tentang conscious shopping ini, rasanya jadi lebih bisa nahan diri supaya ga mudah tergoda untuk belanja. Sebelum beli, pasti cek dulu segimana pentingnya sih beli barang itu. Memang ga semudah itu lah ya praktiknya mah, tapi setidaknya sekarang ada panduan lah untuk lebih mengatur pengeluaran. Last but not least, marilah kita sayangi bumi dengan cara lebih bijak untuk membeli sesuatu. Karena apa yang kita beli itu berasal dari alam, dan pasti kembali ke alam.
Source: www.redbubble.com |
Oke, it's the end of my story today, hope you find it useful.
Thanks ya, ladies. See you in the next post.
With love,
Further reading: Conscious shopping guide, What is conscious shopping
Kebetulan banget teh aku lagi baca bukunya Marie Kondo baca buku teteh jd makinlah ingin melengkapi referensi menuju zerowaste. Semoga kita bisa terus berbenah jadi lebih baik ya teh nuhun sharingnya :)
BalasHapusAamiin teh, semoga diberi kemudahan ya
HapusTarget 2019 menjadi lebih zero waste. Makin semangat setelah membaca artikel ini
BalasHapusWah, alhamdulillah.. Aku juga makin semangat karena banyak temen menuju zero waste
HapusYang poin terakhir suamiku banget nih, kalau beli barang agak mahalan dikir ga masalah, asal kualitas nya bagus, sampe bosen dipake bertahun-tahun juga ga masalah dia :-P
BalasHapusHihi, suami aku juga gitu teh. Jarang shopping tp sekalinya shopping... ulala.. gpp biar awet..
HapusAku dulu kaya gitu.. kalapp.. semacam alam bawah sadar yg transfer ina inu tuh.. tp skg tiap mau belanja dimasukin ke cart dl.. trs ditimbang2 bberapa hari.. kebanyakan malah gak jadi beli krn ternyata gak sebutuh itu.. haha
BalasHapusHihihi, aku juga gitu.. Malah sampe ilang dari cart, keburu sold out saking kelamaan mikir
Hapuskadang mengatur antara keinginan sama kebutuhan emang susah ya Teh. selalu aja tergoda. Mudah2an bisa menerapkan juga nih sistem belanja yang baik kayak gini. Amiinn
BalasHapusIya, susah banget >,< makannya harus dibiasakan, dilatih, dikit-dikit.. Semangaaat~
HapusSebagai perempuan kayaknya aku sering deh gini wkwkw makanya suami suka marah. Suka ditanya lebih dari 5x deh sama suami make sure apakah beneran dibutuhkan ato cuma kepengen doang. Makasi loh sarannya
BalasHapusSama-sama teh, akupun begitu... Dan berakhir ga jadi beli.. Hahaha
HapusBaca ini setelah checkout belanjaan shopee, kok jadi ngerasa bersalah gitu :((
BalasHapusMakasih buat pengingatnya, aku harus mempelajari conscious shopping ini mah biar nggak boros..
Hohoho syemangaaat Nesaa :D
HapusSemenjak punya anak, aku juga mulai membiasakan belanja kaya conscious shopping gini sih, meski kadang masih suka beli yg agak impulsive :(. Mudah-mudahan aku masih bisa konsisten untuk ngurangi belanja yang gak perlu, biar terbiasa dan bisa jadi contoh buat anak kelak aamiin
BalasHapusAduh ini banget, semoga kelak jadi contoh.. Ya Allah, aku malah belum kepikiran sampe situ teh.. Makasih loh..
Hapussetuju membeli barang harus didasari pertimbangan biar ga mubazir ya ka
BalasHapusIya banget, semoga yang dibeli memang yang berkah dan bisa menambah keberkahan :D
HapusAku juga suka nih sama akunnya thenugrohouse. Isinya inspiratif banget, banyak pelajaran yang aku dapet. Kayak mendidik anak.
BalasHapusIya teh, aku juga sampe beli buku Yuk jadi orang tua Shalih..
Hapusasyik mbak sharingnya, aku pun mulai bebenah. urusan pakaian sudah mulai berkurang, kini sedang beranjak ke jenis barang yang lain untuk dioptimalkan
BalasHapusMasya Allah, keren banget mbak... Aku masih baru mulai nih, semoga bisa istiqomah :D Aamiin
HapusSeru banget teh sharing nya, aku jg lg memproses hidup lebih minimalis dan mengesampingkan buat numpuk-numpuk barang, karena ini PR banget. Bukan tentang diri kita aja, tapi ada orang d sekitaran kita yg belum terbiasa dengan konmari ini. Sedikit lebih efort :)
BalasHapusIya teh, mudah-mudahan dengan melihat kita belajar duluan jadi menginspirasi yang lain ya... Aamiin.. Syemangaat
Hapus