Jumat, 10 Juli 2020

Surat Cinta Untuk Suamiku


Rulyrose.com - Hi Dear, Assalamu'alaikum. Pernah nulis surat cinta? Kapan terakhir kali kalian menulis surat cinta? Dulu jaman masih SMA, selain rajin nulis jurnal atau dulu lebih terkenal dengan istilah diary aku juga suka banget nulis surat cinta dan puisi. Rasanya seru aja gitu ya, apalagi waktu nunggu balasan suratnya. Dug dug ser gitu. Hihihi. Nah sekarang perasaan dug dug ser itu aku alamin lagi, soalnya aku baru kirim surat cinta untuk suamiku beberapa waktu lalu.

Surat Cinta
Apa sih yang ada di dalam benak kalian tentang surat cinta? Apakah tulisan yang berisikan kata-kata puitis bak pujangga? atau tulisan yang menyampaikan pernyataan cinta? atau apa? Jaman sekolah dulu, mungkin begitulah aku mendefinisikan surat cinta, bahkan aku sering banget nulis surat cinta kala itu. Isinya, ya begitulah. Pernyataan-pernyataan cinta kepada seseorang yang menarik perhatianku.

"Wah wah, sering banget bikin surat cinta? Berarti banyak banget dong yang disukai nya?"

Nope, bukan seperti itu sih. Jadi menulis surat cinta itu adalah salah satu ajang latihan belajar bahasa inggrisku. Iya, menyadari kemampuan bahasa inggris yang jauh dibawah rata-rata teman sekelasku, akhirnya aku berinisiatif untuk melatih kemampuan menulisku melalui surat cinta, puisi dan jurnal lalu menyimpannya sebagai koleksi.

Beda dulu beda sekarang. Setelah lulus sekolah, aku mulai berhenti untuk menulis, karena kebetulan aku langsung bekerja setelah beres bersekolah. Jadi nampak hilang waktu dan passion untuk menulis lagi. Sampai akhirnya aku bertemu dengan si Dia, yang kini jadi kekasih halalku. (Ini auto senyum-senyum sendiri loh, hahahaha) Setelah hiatus menulis bertahun-tahun, akhirnya aku mencoba untuk kembali menulis surat cinta. 

Misi
Iya, sebenernya alasan dibalik penulisan surat cinta ini berawal dari misi. Misi terkakhir di kelas Matrikulasi untuk sampai di pulau cahaya. Pas pertama kali baca notifikasi di grup, BOOOM! Langsung tertegun tanpa kata gitu. Sebetulnya ini bukan kali pertama aku bikin surat cinta, di tahun kedua pernikahan kami pun aku coba untuk memberikan surat cinta, berisi do'a-do'a terbaik untuk pak suami. Jadi kali ini pun, aku melakukan hal yang sama.

Balik lagi, beda dulu beda sekarang. Dulu jalan awal-awal nikah, pak suami gercep banget untuk balas surat cintaku. Bahkan dibalas dengan kata-kata dan do'a yang jauuuuuuh lebih indah. MasyaAllah. Sampe ga bisa berhenti senyum aku tuuh. Hahaha. Lain dengan sekarang, balesnya SubhanAllah lama sekali. Ini nih yang bikin jadi deg deg ser "Ada apa yaaaaaaa" itulah yang muncul dikepala. 

Saking lamanya balas, akhirnya aku tanya aja langsung. Hahaha, bukan agresif tapi penasaran banget. Aku coba tanya, "kenapa ga dibales" trus dia bilang "bingung mau bales apa, emang harus ya?" Wajah bete mulai muncul perlahan namum pasti, haha. Aku bilang, "iya pengen tau aja gitu, apa menurut kamu adakah perubahan selama ikut Institut Ibu Profesional?" dan dia jawab "hmm, gimana ya". Nah dari situ obrolan berlanjut lebih dalam, akhirnya muncul satu kesimpulan kalau aku belum optimal menerapkan ilmu-ilmu yang aku dapatkan di Institut Ibu Profesional, masih sering naik turun. Hal ini menjadi trigger untuk aku lebih ikhlas, sabar dan juga semangat mengejar ketertinggalan.

Aku bersyukur bisa dapat input jujur dari suami, kebayang kalau ga ada saran dan koreksi aku pasti sudah melanglangbuana merasa apa yang aku lakukan sudah baik dan tidak berubah. Kita coba lihat perkembangan beberapa waktu yang akan datang, semoga upayaku menghasilkan progres yang nyata.

Terimakasih teruntuk suamiku yang selalu setia dan sabar untukku. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.


#navigasidanberaksi
#matrikulasibatch8
#institutibuprofesional
#belajardarirumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you so much for stopping by and leave a message ❤️