Rulyrose.com | Hi dear! Happy new Year! Senang sekali akhirnya bisa kembali berbagi cerita setelah hiatus pasca lahiran. Yup, alhamdulillah anak keduaku sudah lahir di bulan November lalu dengan lancar. Terima kasih untuk temen-temen yang sudah mendo'akan dari kejauhan, semoga Allah limpahkan kemudahan dalam setiap urusannya, aamiin YRA.
Persalinan.
Kali ini aku ingin cerita sedikit pengalamanku mempersiapkan persalinan keduaku yang membuat jantung berdebar lebih cepat dibanding biasanya. Berbeda dengan kehamilan dan persalinan anak pertama yang bisa dibilang "mudah" meski harus menunggu pembukaan lengkap selama hampir 12 jam, persalinan anak keduaku ini lebih challenging! Mulai dari kontraksi jam 00.30, langsung ke Rumah Sakit, di tengah jalan ketuban pecah, masuk IGD, dan ga bisa persalinan normal karena posisi bayi masih belum pas. Sungguh campur aduk perasaanku waktu itu.
Saat menunggu dokter dan ruangan operasi siap, ada satu orang bidan yang MasyaAllah sabar banget menemani proses persalinanku. Dari awal bener-bener mendampingi dengan sabar dan lembut. Meski aku sempet sedikit kesel karena bu bidan cuma bilang "jangan ngeden ya bu, tiup-tiup bu, huuuu huuuu huuuu" untuk nenangin aku padahal itu mulesnya udah di ujung, udah berasa banget itu bayi mau keluar. Tapi ga sedikitpun dia naik intonasi suaranya. Padahal sempet juga ga sengaja aku bentak waktu aku diminta duduk untuk anastesi saat kondisi sedang mules-mulesnya. Ya Allah, maafin aku ya bu Bidan.
Hi, Naira.
Setelah melalui badai itu, akhirnya alhamdulillah lahirlah bayi cantik itu dengan berat 3.3kg dan tinggi 49cm melalui proses Sectio Caesarean dengan selamat, sehat, tidak kurang satu apapun.
Meski baru lahir, matanya sudah bisa terbuka dengan lebar dan rambutnya MasyaAllah begitu hitam, tebal dan lebat. Saat bayi cantik itu pertama kali aku peluk, rasanya terbayar sudah perjuangan selama 39 minggu itu.
Bayi cantik itu kami beri nama Naira Hanifah, yang artinya Naira adalah Cahaya, Hanifah adalah Lurus/Muslimah yang teguh. Dengan harapan kelak anakku akan menjadi seorang muslimah yang teguh, yang menebarkan cahaya kebaikan bagi sekitarnya. Aamin YRA.
MasyaAllah, Tabarakallah.
Cerita MengASIhi.
Pada persalinan anak pertamaku, aku sempat panik karena ASI masih belum keluar di hari ketiga dan anakku makin sering menangis. Sampai akhirnya mencoba pijat oksitosin oleh suami dan barulah ASIku berhasil keluar meski kuantitasnya masih sangat sedikit. Belajar dari pengalaman sebelumnya, akhirnya aku memutuskan untuk melakukan pijat laktasi di hari kedua pasca persalinan.
Kali ini aku memilih bantuan bidan, alhamdulillah, setelah pijat di hari kedua ASIku mulai muncul dan di hari ketiga ASIku sudah mulai lancar. Selain dipijat, bidan juga membatu aku saat proses mengASIhi, melihat apakah cara pelekatannya sudah benar, mengajari pak suami pijat oksitosin yang benar supaya bisa diaplikasikan di rumah, dan yang paling penting adalah memotivasi aku untuk selalu bahagia dan yakin, kalau aku bisa mengASIhi dengan baik. Sungguh support yang sangat berharga.
***
Segitu dulu cerita tentang perjalananku untuk bertemu sang buah hati, banyak hal yang aku pelajari dan juga syukuri. Semoga setiap langkah yang aku tempuh dalam menjaga amanah anak ini, Allah catat sebagai kebaikan dan Allah senantiasa memberikan limpahan rahmat-Nya pada kita semua. Aamiin YRA.
With love,
Rulyrose.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you so much for stopping by and leave a message ❤️